Dalam dunia konveksi, ada beberapa teknik sablon berdasarkan pada jenis tinta sablon yang digunakan. Dua jenis sablon yang paling umum digunakan adalah sablon rubber dan plastisol. Perbedaan sablon plastisol dan rubber ini bisa terlihat dari jenis atau material utama tintanya. Lalu, perbedaan dapat dilihat juga dari kelebihan serta kekurangan masing-masing jenis sablon.
Daftar isi
Apa Itu Sablon Plastisol?
Sablon plastisol adalah jenis sablon manual di mana tinta yang digunakan berbasis PVC. Karakteristik utama dari sablon plastisol ini adalah ketahanannya yang tinggi, sehingga tidak mudah pecah atau retak jika proses pembuatannya secara tepat.
Disampinng itu, tinta sablon ini juga memiliki kekuatan yang baik dan sangat cocok untuk digunakan pada desain yang kecil dan detail. Harga sablon plastisol juga lebih mahal daripada sablon rubber. Namun yang menariknya lagi, sablon plastisol memiliki hasil limbah yang minim. Bahkan, tinta yang telah digunakan dapat disimpan dan digunakan secara berulang.
Baca Juga: Ketahui 5 Kelebihan Sablon DTG Dibanding Sablon Manual
Apa Itu Sablon Rubber?
Sablon rubber adalah metode sablon yang memiliki elastisitas tinggi, dan tinta yang digunakan dapat larut dalam air. Sablon rubber memiliki kemampuan daya serap yang cepat ke dalam serat kain. Sehingga, warna yang dihasilkan lebih kaya serta memiliki daya tahan yang baik.
Oleh sebab itu, sablon rubber banyak digunakan pada kain berwarna gelap. Dalam pengaplikasiannya, sablon ini mampu memberikan warna yang lembut pada kain dan juga meningkatkan ketahanan kain dalam jangka waktu yang lebih lama.
Apa Saja Perbedaan Sablon Rubber dan Plastisol?
Setelah mengetahui pengertian dari kedua sablon tersebut, hal selanjutnya yang perlu kamu pahami adalah perbedaan sablon rubber vs plastisol. Berikut ini penjelasannya.
1. Bahan Dasar Tinta
Perbedaan sablon rubber dan plastisol yang pertama adalah bahan dasar yang terkandung pada kedua jenis tinta sablon ini. Tinta sablon rubber ini berbahan dasar air (water based)yang dapat menyatu atau dapat dikerjakan dengan menggunakan bantuan air. Sementara tinta plastisol ini berbahan dasar minyak (oil based).
Tinta sablon plastisol yang berbahan dasar minyak ini umumnya digunakan untuk jenis desain yang memiliki detail-detail kecil. Ini dikarenakan hasil akhir produksi dengan tinta sablon plastisol yang dapat menghasilkan cetakan yang rapat. Sebaliknya, tinta rubber lebih sering digunakan untuk desain yang diaplikasikan pada kain yang lebih gelap warnanya karena hasilnya dapat menonjolkan warna desain dengan lebih baik.
2. Kelebihan yang Berbeda
Masing-masing jenis tinta sablon ini jelas memiliki kelebihan. Perbedaan sablon rubber dan plastisol ini akan terlihat lebih jelas dari kelebihan-kelebihan keduanya. Kelebihan dari sablon plastisol adalah dapat menghasilkan warna yang lebih cerah lengkap dengan efek glossy. Sementara sablon jenis rubber tidak memiliki hasil akhir demikian, warnanya tidak begitu cerah, dan tidak memiliki efek glossy atau mengkilap.
Kelebihan dari sablon rubber sendiri adalah murahnya biaya produksi. Ini dikarenakan tinta rubber yang harganya jauh lebih murah daripada tinta plastisol. Namun sebanding dengan harganya, kualitas akhir dan durabilitas hasil desain dengan plastisol juga lebih tahan lama daripada sablon rubber.
Perbedaan sablon rubber dan plastisol lainnya adalah kelebihan yang hanya dimiliki sablon rubber, yakni hasil sablon rubber yang perawatannya sangat mudah. Tidak seperti kaos sablon plastisol yang tidak tahan panas, sehingga harus hati-hati saat akan disetrika.
3. Tekstur yang Dihasilkan
Dilihat dari tekstur serta kualitas hasil sablon, perbedaan sablon rubber dan plastisol juga jelas terlihat. Sablon plastisol dianggap lebih unggul dari rubber karena tinta plastisol yang dapat mencetak raster dalam ukuran yang sangat kecil. Selain itu, tekstur yang dihasilkan terasa timbul saat disentuh (emboss). Berbeda dengan sablon rubber yang memiliki tekstur elastis dengan tingkat kerapatan yang tinggi. Saat disentuh, hasil sablon rubber terasa lebih halus dan terkesan menyatu dengan kain.
Baca Juga: Apa Itu Sablon Polyflex? Ini Proses, Kelebihan, dan Kekurangan
4. Proses Penyablonan
Perbedaan sablon rubber dan plastisol juga dapat dilihat dari proses penyablonan itu sendiri. Untuk sablon rubber, proses pembuatannya dapat dibilang jauh lebih sederhana dan ringkas kalau dibandingkan dengan proses pembuatan sablon plastisol karena tidak dibutuhkan banyak peralatan dalam proses produksinya. Untuk sablon dengan desain-desain minimalis dan standar, jenis sablon rubber sangat disarankan.
Sementara itu, proses pembuatan sablon plastisol termasuk rumit. Ini dikarenakan dibutuhkan lebih banyak alat dalam proses produksinya. Terutama alat untuk membantu proses pengeringan dikarenakan tinta plastisol butuh waktu yang lama untuk benar-benar kering dan menyerap pada bahan kain.
5. Limbah Sablon Rubber dan Plastisol
Terakhir, perbedaan sablon rubber dan plastisol dapat Anda lihat dari limbah proses produksi. Saat produksi menggunakan tinta rubber, seringkali ditemukan kerak-kerak yang mengering pada screen begitu produksi selesai. Ini dikarenakan sifat tinta rubber yang sangat cepat kering. Alhasil, semakin banyak produksinya, semakin banyak pula limbah sablon yang dihasilkan.
Sebaliknya, saat produksi dengan menggunakan tinta sablon plastisol, limbah yang dihasilkan jauh lebih sedikit. Karena sulit kering, maka sisa-sisa tinta masih bisa dikumpulkan, dikembalikan ke kaleng tinta, lalu disimpan untuk kemudian digunakan lagi.
Baca Juga: Inilah Cara Sablon Plastisol
Masing-masing perbedaan jenis sablon menonjolkan masing-masing keunggulan dan kekurangannya. Anda tinggal memilih jenis sablon mana yang paling sesuai dengan kebutuhan produksi Anda. Berikutnya, Anda bisa menghubungi Tshirtbar untuk membantu Anda memproduksi desain sablon Anda. Pemesanan bisa dilakukan secara online dan tanpa minimal order!
Leave a Reply