Kemunculan mesin sablon Direct to Garment (DTG) setidaknya telah membuat industri garmen mengalami perkembangan yang signifikan. Khususnya dalam hal mencetak desain kaos dan kualitas yang dihasilkan. Sablon DTG mulai digunakan di berbagai perusahaan garmen Amerika Serikat pada tahun 1990-an. Kemudian, pada sekitar tahun 2008, sablon DTG mulai ramai digunakan di Indonesia. Lalu, apa kelebihan sablon DTG tersebut bila dibandingkan dengan sablon manual? Berikut ulasannya.
Daftar isi
Kelebihan Sablon DTG
1. Hasil Cetak Gambar Terbaik
Kelebihan sablon DTG yang pertama bisa dilihat dari hasil cetakan sablon dan kualitasnya. Sablon DTG mampu menghasilkan gradasi warna terbik dan lebih detail. Bahkan hasilnya bisa persis dengan gambar. Terlebih lagi bila menggunakan tinta berkualitas terbaik.
Bedanya dengan sablon manual adalah meski hasilnya tidak kalah baik, namun yang terpenting adalah orang yang mengerjakannya mengingat tidak dikerjakan dengan mesin. Begitu halnya dari segi warna, untuk mendapatkan hasil warna terbaik perlu diadakan eksperimen sebab sablon manual memiliki kemampuan terbatas dalam hal pemilihan warna dan kualitas sablon.
2. Lebih Efisien
Kedua, kelebihan sablon DTG adalah dari segi efisiensi karena tidak memerlukan transfer paper dalam proses pengerjaannya. Contohnya saja, satu mesin sablon DTG printing mampu memproduksi hingga 70 cetakan untuk ukuran sablon A3 per harinya. Semuanya bisa dikerjakan dalam kurun waktu cepat kurang dari 12 jam. Tentu saja ini akan mempermudah industri garmen dalam mencetak kaos dalam jumlah banyak.
Lain halnya bila menggunakan sablon manual. Sablon manual dipengaruhi luas tempat produksinya. Begitu juga dengan sumber daya serta faktor cuaca. Sebab, proses pengeringan cetakan membutuhkan waktu cukup lama di bawah sinar matahari. Jika salah satu faktor tersebut tidak terpenuhi, maka jumlah kuantitas cetakan per harinya bisa saja kurang dari 50 cetakan.
Baca Juga: Apa Itu Sablon Polyflex? Ini Proses, Kelebihan, dan Kekurangan
3. Biaya Produksi yang Lebih Murah
Bila dilihat dari mesin cetaknya, sablon DTG memiliki harga mesin cukup mahal hingga puluhan juta rupiah. Akan tetapi, untuk proses produksi jangka panjang, keunggulan ketiga dari kelebihan sablon DTG adalah dapat memangkas biaya produksi. Hal ini dikarenakan mesin sablon DTG dapat digunakan selama bertahun-tahun dan minim biaya perawatan.
Hal tersebut juga bisa menghemat tenaga. Bandingkan saja bila menggunakan sablon manual dalam ranah produksi, Anda membutuhkan tenaga atau pekerja yang cukup banyak sehingga pengeluaran lebih besar. Khususnya untuk biaya upah tenaga kerja.
4. Cocok untuk Kain Katun
Berikutnya, kelebihan sablon DTG bisa dilihat hasil cetakan pada kain yang digunakan. Untuk kain katun misalnya, bila menggunakan sablon jenis DTG mampu menghasilkan kualitas terbaik. Sebab, kain katun mudah menyerap tinta yang digunakan untuk media cetak sablon.
Di sisi lain, mesin sablon manual yang membutuhkan proses yang lama berpengaruh pula pada kain yang digunakan. Biasanya, kain yang digunakan sablon manual relatif kasar karena memiliki tingkat serapan yang cukup lama. Oleh karena itu, kain katun tidak begitu bagus menggunakan sablon manual.
5. Lebih Eksklusif
Kelebihan sablon DTG yang terakhir adalah Anda bisa lebih ekslusif dalam mencetak desain untuk kaos. Maksud dari eksklusif di sini adalah berdasarkan jumlah baju yang akan disablon. Dengan DTG, biasanya perusahaan garmen dapat mencetak jumlah dalam berapapun termasuk satuan.
Perbedaan dengan sablon manual yang biasanya hanya menerima cetakan minimal dalam jumlah tertentu. Misalnya saja satu lusin atau dua belas potong kaos. Dari segi harga tentu cukup mahal, terlebih lagi bila Anda memesannya dalam jumlah satuan.
Baca Juga: Cara Memperbaiki Sablon yang Pecah dan Tips Merawatnya
Kekurangan Sablon DTG
Sablon DTG (Direct to Garment) merupakan teknik sablon digital yang mampu mencetak gambar dengan detail dan kualitas warna yang tinggi pada bahan kaos dan kain lainnya. Namun, seperti teknik sablon lainnya, sablon DTG juga memiliki beberapa kekurangan, di antaranya:
- Biaya bisa menjadi lebih mahal: Meski biaya produksinya murah, namun mesin DTG dan tinta yang digunakan cukup mahal sehingga biaya perawatan mesinnya menjadi lebih tinggi dibandingkan teknik sablon lainnya.
- Waktu produksi yang lebih lama: Mesin printer DTG membutuhkan waktu yang lebih lama dalam mencetak satu kaos karena proses mencetak secara digital dilakukan secara perlahan.
- Batasan bahan: Mesin DTG hanya dapat mencetak pada bahan-bahan tertentu seperti kaos atau kain yang memiliki serat halus, sehingga tidak bisa digunakan untuk mencetak pada bahan seperti jaket atau bahan dengan serat kasar.
- Warna yang kurang tahan lama: Kualitas tinta DTG belum sepenuhnya tahan lama, sehingga warna yang dicetak dapat luntur atau pudar setelah beberapa kali dicuci.
- Keterbatasan area cetak: Mesin DTG memiliki ukuran media cetak yang terbatas, sehingga area print pada kaos atau kain juga terbatas.
Namun, meskipun jenis sablon kaos DTG memiliki beberapa kekurangan, teknologi ini tetap menjadi pilihan yang baik untuk mencetak gambar dengan kualitas warna dan detail yang tinggi pada kaos atau kain.
Baca Juga: Sablon vs Bordir, Mana yang Paling Baik?
Itulah beberapa kelebihan dan kekurangan sablon DTG bila dibandingkan dengan menggunakan sablon manual. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan Anda, khususnya bagi Anda yang bergerak di bidang industri garmen dan industri kreatif seperti pembuatan kaos.
- 5 Fungsi Tote Bag Selain Sebagai Alat Promosi - 31/05/2023
- Cara Menghilangkan Noda Bandel di Baju - 31/05/2023
- Kenali 8 Jenis Bahan Kaos dan Tips Memilihnya - 30/05/2023
[…] totebag yang bisa dicetak secara full secara DTG ini cocok untuk kebutuhan fashion. Bahkan, bisa Anda gunakan untuk pergi bekerja, jalan-jalan, atau […]
[…] Ketahui 5 Kelebihan Sablon DTG Dibanding Sablon Manual […]